Sabtu, 09 November 2013

Pembukaan Gerakan Tazkia Mengajar



S
entul - Salah satu kementrian Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STEI Tazkia yakni, kementrian sosial baru saja melaksanakan acara pembukaan kegiatan Gerakan Tazkia Mengajar yang diketuai oleh Abdullah Azzam Izzudin, sabtu (9/11) kemarin. Selain untuk membuka kegiatan GTM yang sudah menginjak tahun kedua, acara ini juga bertujuan untuk memberikan pelatihan serta arahan kepada para calon pengajar dengan mengundang guru-guru yang berasal dari SDIT Amalia.
Sebelum memasuki sesi materi, acara terlebih dahulu dibuka dengan lantunan ayat suci Al Quran yang dilantunkan oleh Munadia, salah satu murid kelas 6 SDIT Amalia. Keindahannya dalam melantunkan ayat suci Al Quran membuat para peserta yang hadir benar-benar tertegun dan takjub akan karunia Allah yang diberikan kepadanya. Acara dilanjutkan dengan pemberian Ice Breaking oleh salah satu dari guru yang hadir yakni, Ust. Syamsyudin. Meskipun metode Ice Breaking yang diberikan dilakukan seperti halnya anak sekolah tingkat dasar tapi animo dan ketertarikan para peserta yang keseluruhannya adalah mahasiswa tetap terlihat besar.

Usai melakukan sedikit penyegaran, para peserta diantarkan menuju sesi selanjutnya yang dibawa oleh Ust Subhan dengan materi yang bertemakan Sang Murabbi. Dalam sesi ini beliau mengawali materinya dengan menyaksikan cuplikan dari film Sang Murabbi. Berdasarkan pada sebuah hadist yang berbunyi “sebaik-baiknya kalian adalah yang belajar Al Quran serta mengamalkannya”, beliau menjelaskan bahwa ciri-ciri dari Sang Murabbi adalah belajar dan mengajar. Beliau juga menjelaskan, ketika seseorang sedang melakukan dua hal tersebut maka saat itulah keteguhan, keistiqomahan, dan kepedulian mereka di uji. Dan tentunya status sebagai Sang Murabbi bukan hanya ketika mengajar atau belajar dikelas saja, melainkan dimulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, siang dan malam hingga menjelang akhir hayat. Beliau menambahkan, selain belajar dan mengajar, hal yang dibutuhkan bagi Sang Murabbi, khususnya bagi pengajar adalah ikhlas, akhlak mulia, kasih sayang, memiliki ilmu, kesungguhan, dan kedekatan dengan pemilik hati.

Setelah sesi materi dan ISOMA, para peserta melanjutkan agendanya dengan microteaching yang dibimbing langsung oleh Ustadzah Neneng hingga akhir acara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar