Kamis, 21 November 2013

Ideal Mahasiswa Ekonomi Terhadap Tri Darma Perguruan Tinggi


            Memasuki sebuah dunia pendidikan tanpa mengetahui visi dan misi dari dunia tersebut hanya akan membuat orang yang memasukinya seperti orang yang sedang bepergian tanpa tujuan. Begitulah yang sedang terjadi saat ini. Begitu banyak mahasiswa dari perguruan tinggi manapun, baik itu negeri ataupun swasta, yang tidak memahami visi dan misi dari perguruan tinggi yang mereka singgahi, bahkan mengetahuinya pun tidak. Sungguh sebuah ironi. Mahasiswa yang katanya adalah agent of change, sebuah pengharapan yang begitu besar dari masyarakat, tidak mengetahui hal ini.
Lalu, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan visi dan misi sebuah perguruan tinggi ? Pentingkah untuk memahami hal ini ? Lantas bagaimanakah seharusnya sikap mahasiswa dalam menananggapi hal ini, khususnya bagi mahasiswa fakultas ekonomi islam ? Yup, semua akan dibahas melalui tulisan ini.
Sudah seyogianya, bagi setiap mahasiswa, untuk mengetahui visi dan misi sebuah perguruan tinggi atau yang biasa dikenal dengan Tri darma perguruan tinggi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Tri darma terdiri dari dua suku kata yaitu, Tri dan Darma. Tri sendiri diambil dari kata three yang berarti tiga. Sedangkan darma memiliki artian sebagai kewajiban. Sehingga Tridarma memiliki arti sebagai tiga kewajiban.
Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian terhadap masyarakat. Kewajiban-kewajiban inilah yang sudah seharusnya dipenuhi oleh setiap mahasiswa di perguruan tinggi manapun. Hanya saja, sebagian mahasiswa mungkin akan berpikir “untuk apa aku melakukan itu semua, bukankah tugas utama kita selaku tholabul ‘ilmi adalah belajar ? dan jika kita melakukan itu semua, tentu hanya akan menyita waktu kita untuk belajar”. Tak salah memang jika ada yang berpikiran seperti itu, akan tetapi pola pikir seperti itu hanya akan dilakukan oleh orang yang belum memahami dengan baik hakikat dari tholabul ‘ilmi tersebut. Dalam salah satu hadist Rasulullah saw dikatakan, “sebaik-baik dari kalian adalah orang yang belajar al quran dan mengamalkannya”. Hadist ini dengan jelas menegaskan bahwa kewajiban seseorang bukan hanya untuk belajar dan menjadikan ilmu yang telah ia dapat hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, akan tetapi juga dapat dirasakan manfaatnya untuk orang lain atau masyarakat.
Terlebih sebagai mahasiswa yang bergerak dibidang ekonomi syariah, sudah merupakan hal yang tak dapat dihindari untuk melaksanakan Tri darma perguruan tinggi jika ingin menciptakan kesejahteraan dan kestabilan perekonomian Indonesia. Agama Islam juga sudah mengajarkan kepada manusia untuk terus menjaga kemaslahatan bersama didunia ini sebagai salah satu tanggung jawab sebagai khalifah dimuka bumi.

Alasan lain yang mengharuskan mahasiswa untuk melaksanakan Tridarma perguruan tinggi adalah mahasiswa termasuk ke dalam salah satu faktor Tri darma perguruan tinggi antara lain, Mahasiswa, Dosen, Sarana dan Pra-sarana, serta Tenaga non-edukatif. Kemudian mungkin ada lagi yang setelah mengetahui bahwa kita sebagai mahasiswa ada salah satu faktor dari Tri darma, kita kembali mengatakan apa pentingnya untuk kita ? Karena kita diharapan untuk menjadi mahasiswa yang bisa lebih termotivasi dan sadar bahwa betapa pentingnya peranan kita sebagai mahasiswa untuk mencapai tujuan nasional bangsa indonesia yang ada dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Agar kita bisa lebih mengkhayati makna dari perguruan tinggi, marilah kita meninjau Tri darma tersebut.
A.    Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan dan Pengajaran bisa dijadikan pilar utama Tri darma perguruan tinggi, sebab pendidikan dan pengajaran sangat penting untuk sebuah perguruan tinggi. Dengan adanya pendidikan dan pengajaran yang baik perguruan tinggi bisa menghasilkan bibit penerus bangsa yang kelak akan menjadikan bangsa ini menjadi lebih terarah. Pendidikan dan pengajaran mungkin sudah diterapakan disetiap perguruan tinggi yang ada di Indonesia sebab bukan perguruan tinggi namanya jika tidak ada pendidikan dan pengajaran didalamnya, akan tetapi pendidikan dan pengajaran yang ada pada seluruh perguruan tinggi tidak semuanya berkualitas, tidak semuanya bisa menghasilkan bibit unggul. Apa gunanya ada pendidikan dan pengajaran tetapi lulusan-lulusan yang dihasilkan tidak berkualitas.
B.     Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan juga sangat penting untuk perguruan tinggi, karena dengan adanya penelitian dan pengembangan mahasiswa bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan bidang ilmu teknologi.  Penelitian dapat dilakukan apabila adanya tenaga-tenaga ahli yang dihasilkan melalui proses pendidikan dan pengajaran, maka dari itu penelitian dan pengembangan memiliki peran yang sangat penting karena tanpa adanya penelitian, pendidikan akan menjadi terhambat. Dalam hal ini penelitian diperguruan tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja, tetapi juga sekaligus melaksanakan penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya bisa lebih terasa untuk masa depan yang akan datang. Berdasarkan kegunaan dan prioritasnya penelitian dapat dibagi menjadi tiga bagian: adanya pendidikan bagi calon peneliti untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peneliti, peneletian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dan penelitian yang akan langsung menunjang pembangunan.
C.     Pengabdian Terhadap Masyarakat
Pengabdian kepada masyarakat diterapkan dengan cara adanya kontribusi oleh perguruan tinggi terhadap masyarakat. Kontribusi dalam hal ini adalah kontribusi yang bersifat konkrit atau nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat yaitu dengan adanya penerapan ilmu yang dikembangkan melalui penelitian. Aktivias ini harus dilakukan bagi setiap perguruan tinggi yang tidak bersifat mencari keuntungan.

Selanjutnya, sedikit kesimpulan dari apa yang sudah dibahas diatas. Demi tercapainya sebuah keadaan dimana semua elemen masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kecukupan hidup, maka memahami serta melaksanakan visi dan misi perguruan tinggi yang termasuk didalamnya Tri darma perguruan tinggi oleh mahasiswa merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat ditolak. Karena bukan tidak mungkin ketika mahasiswa tidak mengetahui dan memahami Tri darma perguruan tinggi, yang mana memiliki keterkaitan yang erat satu sama lain, dengan baik. Keadaan perekonomian Indonesia akan mengalami penurunan dan akhirnya akan berimbas pada menurunnya tingkat kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia.

Sabtu, 09 November 2013

Pembukaan Gerakan Tazkia Mengajar



S
entul - Salah satu kementrian Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STEI Tazkia yakni, kementrian sosial baru saja melaksanakan acara pembukaan kegiatan Gerakan Tazkia Mengajar yang diketuai oleh Abdullah Azzam Izzudin, sabtu (9/11) kemarin. Selain untuk membuka kegiatan GTM yang sudah menginjak tahun kedua, acara ini juga bertujuan untuk memberikan pelatihan serta arahan kepada para calon pengajar dengan mengundang guru-guru yang berasal dari SDIT Amalia.
Sebelum memasuki sesi materi, acara terlebih dahulu dibuka dengan lantunan ayat suci Al Quran yang dilantunkan oleh Munadia, salah satu murid kelas 6 SDIT Amalia. Keindahannya dalam melantunkan ayat suci Al Quran membuat para peserta yang hadir benar-benar tertegun dan takjub akan karunia Allah yang diberikan kepadanya. Acara dilanjutkan dengan pemberian Ice Breaking oleh salah satu dari guru yang hadir yakni, Ust. Syamsyudin. Meskipun metode Ice Breaking yang diberikan dilakukan seperti halnya anak sekolah tingkat dasar tapi animo dan ketertarikan para peserta yang keseluruhannya adalah mahasiswa tetap terlihat besar.

Usai melakukan sedikit penyegaran, para peserta diantarkan menuju sesi selanjutnya yang dibawa oleh Ust Subhan dengan materi yang bertemakan Sang Murabbi. Dalam sesi ini beliau mengawali materinya dengan menyaksikan cuplikan dari film Sang Murabbi. Berdasarkan pada sebuah hadist yang berbunyi “sebaik-baiknya kalian adalah yang belajar Al Quran serta mengamalkannya”, beliau menjelaskan bahwa ciri-ciri dari Sang Murabbi adalah belajar dan mengajar. Beliau juga menjelaskan, ketika seseorang sedang melakukan dua hal tersebut maka saat itulah keteguhan, keistiqomahan, dan kepedulian mereka di uji. Dan tentunya status sebagai Sang Murabbi bukan hanya ketika mengajar atau belajar dikelas saja, melainkan dimulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, siang dan malam hingga menjelang akhir hayat. Beliau menambahkan, selain belajar dan mengajar, hal yang dibutuhkan bagi Sang Murabbi, khususnya bagi pengajar adalah ikhlas, akhlak mulia, kasih sayang, memiliki ilmu, kesungguhan, dan kedekatan dengan pemilik hati.

Setelah sesi materi dan ISOMA, para peserta melanjutkan agendanya dengan microteaching yang dibimbing langsung oleh Ustadzah Neneng hingga akhir acara.